Nasib Prakerja Era Prabowo-Gibran, Apakah Perlu Dilanjut?
by Pintar


Pada bulan April lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode selanjutnya. Pasangan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melanjutkan program pemerintah saat ini dengan mengusung tema keberlanjutan.
Pada tahun 2020, pemerintah Indonesia meluncurkan program Kartu Prakerja yang kini menjadi ikon dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing angkatan kerja Indonesia di pasar kerja. Namun, apakah program ini masih perlu dilanjutkan pada era Prabowo-Gibran?
Pernyataan Pihak Resmi
Dikutip dari Viva.co.id, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa ia, Menko Airlangga Hartarto, dan rekan-rekan berharap program ini akan terus berlanjut, terutama di pemerintahan berikutnya. Susiwijono menambahkan, program Prakerja telah menjadi salah satu kebanggaan Indonesia dalam meningkatkan kompetensi dan produktivitas pekerja. Ke depannya, Prakerja akan terus didorong untuk mencapai standar internasional dan memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional Indonesia.
"Keberlanjutan program ini betul-betul menjadi salah satu program, yang sejujurnya kita dengan Pak Menko dan teman-teman semuanya berharap ini akan terus berlanjut, terutama di pemerintahan berikutnya," kata Susiwijono pada Rabu, 15 Mei 2024.
Selain itu, Cahyo Prihadi selaku Direktur Pemantauan dan Evaluasi Project Management Officer (PMO) Prakerja mengatakan bahwa pihaknya tengah menyusun anggaran Prakerja untuk tahun 2025. Cahyo Prihadi belum dapat memastikan kelanjutan program Prakerja, karena kepastian mengenai hal tersebut bukanlah kewenangan beliau, melainkan kewenangan Komite Cipta Kerja (KCK).
"Kami memang sedang menyusun anggaran untuk tahun 2025, tapi kami menunggu arahan bagaimana skema program Prakerja nanti seperti apa. Tunggu tanggal mainnya," ujar Cahyo Prihadi.
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Simak 5 Fakta Tentang Kartu Prakerja!
Prestasi Prakerja
Sebagai salah satu program unggulan Indonesia, Prakerja memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Pada akhir tahun 2023, sudah terdapat 17.568.342 orang penerima manfaat dari program Kartu Prakerja yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Prakerja juga berkontribusi positif terhadap 8 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berikut rincian kontribusi Prakerja dalam mengakselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Tujuan 1: Tanpa Kemiskinan (No Poverty)
Prakerja berfungsi sebagai jaring pengaman sosial yang dapat membantu dalam mengurangi kemiskinan.
Tujuan 2: Mengakhiri Kelaparan (Zero Hunger)
Prakerja memberikan rasa aman dalam memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi.
Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education)
Prakerja menyediakan akses ke pelatihan berkualitas yang mendukung pembelajaran seumur hidup.
Tujuan 5: Kesetaraan Gender (Gender Equality)
Prakerja memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan pelatihan berkualitas.
Tujuan 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth)
Prakerja membantu mendapatkan pekerjaan yang layak dan lebih baik melalui peningkatan keterampilan.
Tujuan 10: Mengurangi Ketimpangan (Reduce Inequalities)
Prakerja menyediakan pembelajaran daring untuk penyandang disabilitas.
Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat (Peace, Justice and Strong Institution)
Prakerja merupakan program yang transparan dan bebas korupsi.
Tujuan 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for The Goals)
Prakerja dipandang sebagai praktik kerja yang ideal antara pemerintah Indonesia dengan lembaga swasta.
Baca juga: Sukses Melamar Kerja dengan 4 Kursus Prakerja Ini
Masalah dalam Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja
Dibalik kontribusi positifnya terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia dan akselerasi Sustainable Development Goals (SDGs), pelaksanaannya tentu tidak terlepas dari berbagai masalah. Salah satu fenomena yang banyak diperbincangkan pada tahun 2021 lalu adalah “Joki Prakerja”. Tak hanya itu, berikut beberapa masalah yang didentifikasi dalam penyelenggaraan Program Prakerja.
1. Potensi Korupsi dan Penyalahgunaan Dana
Salah satu isu dalam program Prakerja adalah potensi penggelembungan harga pelatihan. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa ada oknum yang melakukan penggelembungan harga pelatihan dalam proses administrasi. Praktik ini tidak hanya mengakibatkan pemborosan dana, tetapi juga memungkinkan aliran dana ke pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Akses yang Tidak Merata
Banyak peserta program Prakerja yang berasal dari daerah terpencil atau pedesaan mengeluhkan sulitnya mengakses pelatihan online karena keterbatasan infrastruktur internet. Hal ini menyebabkan ketidakadilan dalam pelaksanaan program, karena peserta dari daerah dengan infrastruktur yang terbatas tidak bisa mendapatkan manfaat program secara penuh. Hal ini juga mengakibatkan ketimpangan sosial dan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan semakin tinggi.
3. Kekeliruan Motivasi Peserta
Program Prakerja dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan potensi angkatan kerja di Indonesia. Namun, masih terdapat peserta yang mengikuti pelatihan hanya untuk mendapatkan insentif finansial tanpa niat serius untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka. Hal ini menyebabkan pemborosan dana dan merugikan calon peserta yang benar-benar berkomitmen untuk belajar namun belum berhasil lolos dalam proses pendaftaran.
Baca juga: Berapakah Uang yang Didapat dari Prakerja? Simak 5 Alasan Mengapa Kamu Harus Gabung!
Perlukah Prakerja Dilanjutkan?
Setelah mengetahui pendapat pihak resmi dan prestasi Program Kartu Prakerja, apakah program ini masih perlu dilanjutkan? Menurut MinTar, tentu saja program ini masih sangat perlu untuk dilanjutkan! Selain berperan dalam meningkatkan kualitas angkatan kerja di Indonesia, Program Prakerja juga berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Sangat menarik, bukan?
Dengan melihat manfaat yang telah diberikan, Program Prakerja layak untuk diteruskan di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Keberlanjutan program ini dapat menjadi kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih kompeten, siap bersaing di pasar global, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Oh iya, PINTAR juga merupakan salah satu bagian dari ekosistem Prakerja. PINTAR berperan sebagai digital platform atau marketplace untuk membeli pelatihan Prakerja. Terdapat lebih dari 1000 pembelajaran dari 60++ mitra yang bisa kamu beli di platform digital PINTAR. Cari tahu informasi selengkapnya tentang Prakerja PINTAR di sini!
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Mendaftar Kartu Prakerja Melalui PINTAR
Image Source: CNN Indonesia - Prabowo Deklarasi Menang Quick Count: Kami Akan Rangkul Semua Kekuatan